Hasil rekapitulasi pilgub Jatim resmi oleh KPU Jawa Timur menunjukkan pasangan Karsa memenagkan Pilgub 2008 ini. Sebanyak 50,2% diperoleh pasangan Karsa mengalahkan pasangan Kaji Manteb dengan selisih tipis 49,8%. Walaupun selisih 04% dari Kaji, Karsa sah menjadi Gurbernur Jatim yang baru.
Hasil tersebut merupakan jawaban dari ketidakpastian atas hasil quick account. Valid tidaknya perhitungan cepat sering diperbincangkan, hal ini dikarenakan quick account dari beberapa lembaga survei menunjukkan Kaji unggul tipis dari Karsa dengan perolehan suara Kaji tidak lebih dari 1% unggul atas pasangan Karsa. Hal ini menyebabkan kedua pasangan cagub was-was karena quick account kemungkinan besar salah prediksi mengingat margin error quick account mencapai 1%.
Perhitungan cepat memang tidak membutuhkan waktu panjang untuk mengetahui hasil perolehan suara karena perhitungannya hanya melibatkan sebagian TPS untuk dijadikan sampel dari total suara yang ada. Maka dari itu, quick account mempunyai margin error atas hasil perhitungan yang diperoleh.
Melihat kasus di pilgub Jatim memang unik dibandingkan dengan kasus pemilihan yang lainnya. Dalam putaran pertama saja, selisih antara pasangan cagub mendapatkan suara yang tidak terpaut jauh selisihnya. Putaran kedua harus dilakukan untuk mendapatkan angka lebih dari 30%. Namun putaran kedua ini kembali terjadi persaingan ketat, apalagi hasil perhitungan cepat mendapatkan hasil yang kurang pasti sehingga membuat masyarakat tambah bingung.
Pada akhirnya, hasil yang dihitung KPU Jatim bertolak belakang dengan hasil quick account dari berbagai lembaga survei. Dikutip dari detik.com tiga Lembaga survei yang menyelenggarakan quick count memperkirakan pasangan Khofifah-Mudjiono (KaJi) menang dalam Pilgub Jatim putaran kedua. Namun dari hasil perhitungan KPU Jatim malah sebaliknya.
Hal ini membuat kubu Kaji geram, mereka beranggapan bahwa terjadi banyak kecurangan sehingga perolehan suara Kaji kalah 60.000 suara dari Karsa. Sebenarnya kubu Kaji sempat melayangkan protes sebelum perhitungan KPU tadi siang (11 Nov), bahwa banyak penggelumbangan dan rekayasa perhitungan di beberapa daerah. Bahkan pasangan Kaji sudah berencana menggugat hasil Pilgub walaupun hasilnya menang atau kalah.
Banyak informasi yang beredar tentang pemilihan gurbernur ini, selain banyak terjadu kecurangan di beberapa daerah, salah satu kabar yang yang menarik adalah kubu Kaji menawarkan iming-imng 500.000 Rupiah bagi pihak ynag mau melaporkan apabila ada kecurangan pada perhitungan di daerah. Selain itu kubu Kaji sangat yakin akan memenangkan pertarungan ini dan sangat yakin ada kecurangan apabila Kaji kalah dalam hasil rekapitulasi dari KPU Jatim.
Hasil ini memang tidak meng-enak-an salah satu pasangan. Kalah tipis dan sempat "ge-er" gara-gara quick account, pada kenyataan hasilnya berbeda 180%. Berdalih ada kecurangan, pihak ynag kalah tidak terima dengan hasil yang sudah ada. Namun di sisi lain, kecurigakan kepada pihak pemenang semakin menambah kompleksnya masalah ini. Berbeda dengan golonang ynag netral (golput, atau apa lah...) beranggapan tidak bisa menerima kekalahan merupakan sikap yang tidak cocok dengan apa yang namanya "demokrasi".
Kalau saya sih... ingin cekikikan sekaligus jengkel. Di jaman sekarang masih ada ya orang yang tidak bisa menerima kekalahan... Yang bikin jengkel nih, dana gede kaya gitu tetep aja masih ga bisa hasilin Gurbernur yang bisa diterima semua warga Jawa Timur...
Sebenarnya sih, memang dari awal sudah pesimis dengan semua calon ynag ada... Jadi, ga ikutan nyobols deh (untung aja ga nyoblos, kalao saya nyoblos dan ternyata hasilnya kaya gini jadi nyesel entar). Wah pokoknya HIDUP GOLPUT!!! Hehehe...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments for this post
dimanapun dan bagaimanapun pemenang adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Tuhan Yang Maha Siswa. mereka yang mencoblos dan dicoblos hanya berusaha untuk merubah nasibnya. Ingat Firman Tuhan "Tuhan tidak akan merubah nasib kaumnya, apabila ia sendiri tidak berusaha". terus bagaimana yang golput atau tidak mencoblos, mereka bukanlah kalah atau berada dalam pihak oposisi, melainkan mereka juga berproses, karena diam atau golput juga pilihan yang tidak ditawarkan oleh sistem itu sendiri. mboh ngomong opo aku iki...
wah, jangan bingung2 mas ya...
pilgub jatim gimana terusannya? posting kok naggung... he.. he chek point doang bos!!
Yee.. Wkt posting emang blm ada putusan...
Kabar terbarunya, MK memutuskan utk diadakan pemilihan ulang dan perhitungan ulang di beberapa daerah yg terdapat masalah...
Yang jelas pilkada emang habis2in duit, ga ada manfaat langsung yg signifikan bagi daerah, yg ada cuman drama rebutan kekuasaan...
Thx 4 comment